NARSIS
Tahukah Anda?
Kata atau istilah narsis diadaptasi dari mitologi Yunani tentang seorang dewa yang bernama Narcissus. Narsisme sebuah tindakan seseorang di mana ia sangat mencintai dirinya sendiri atau dengan kata lain, perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis, atau juga disebut sebagai bunga dafodil.
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun, apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
Ada beberapa versi yang berkembang berkaitan dengan mitologi ini. Yang pertama menuliskan mitologi ini adalah seorang penyair Yunani bernama Ovid, berikut kurang lebihnya :
Kata atau istilah narsis diadaptasi dari mitologi Yunani tentang seorang dewa yang bernama Narcissus. Narsisme sebuah tindakan seseorang di mana ia sangat mencintai dirinya sendiri atau dengan kata lain, perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis, atau juga disebut sebagai bunga dafodil.
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun, apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
Ada beberapa versi yang berkembang berkaitan dengan mitologi ini. Yang pertama menuliskan mitologi ini adalah seorang penyair Yunani bernama Ovid, berikut kurang lebihnya :
Narcissus adalah seorang tokoh dalam mitologi Yunani. Narcissus diceritakan sebagai seorang dewa yang memiliki wajah tampan. Dia adalah anak dari dewa sungai, Cephissus. Ibunya adalah seorang bidadari bernama Liriope. Ketika Narcissus masih kecil, seorang peramal (Tiresias) berkata kepada kedua orang tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya sendiri. Akibat ketampanannya banyak yang jatuh cinta kepada Narcissus. Salah satunya bidadari tersebut bernama Echo yang jatuh cinta kepadanya.
Tidak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narcissus. Demikian pula Echo. Echo hidup dalam kesendirian dan kesedihannya. Dewi Nemmesis mendengar doa Echo yang cintanya ditolak tersebut. Nemessis mengutuk Narcissus supaya jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narcissus melihat bayangan dirinya di sebuah kolam. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosok yang terlihat dari pantulan air di kolam itu. Sampai matinya dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut.
Ada sebuah versi lain yang mengatakan bukan Echo yang jatuh cinta kepada Narcissus melainkan seorang pria bernama Ameinias. Kesal “dikejar-kejar” Ameinias, Narcissus mengiriminya sebuah pedang sebagai hadiah. Kesal karena cintanya ditolak Ameinias bunuh diri di hadapan Narcissus dengan pedang yang dihadiahkan kepadanya. Sebelum bunuh diri, Ameinias mengutuk Narcissus bahwa Narcissus akan jatuh cinta kepada bayangannya sendiri dan dalam keputusasaannya Narcissus akan bunuh diri.
Tidak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narcissus. Demikian pula Echo. Echo hidup dalam kesendirian dan kesedihannya. Dewi Nemmesis mendengar doa Echo yang cintanya ditolak tersebut. Nemessis mengutuk Narcissus supaya jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narcissus melihat bayangan dirinya di sebuah kolam. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosok yang terlihat dari pantulan air di kolam itu. Sampai matinya dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut.
Ada sebuah versi lain yang mengatakan bukan Echo yang jatuh cinta kepada Narcissus melainkan seorang pria bernama Ameinias. Kesal “dikejar-kejar” Ameinias, Narcissus mengiriminya sebuah pedang sebagai hadiah. Kesal karena cintanya ditolak Ameinias bunuh diri di hadapan Narcissus dengan pedang yang dihadiahkan kepadanya. Sebelum bunuh diri, Ameinias mengutuk Narcissus bahwa Narcissus akan jatuh cinta kepada bayangannya sendiri dan dalam keputusasaannya Narcissus akan bunuh diri.
writed by Tepy Oktari
0 komentar:
Posting Komentar